3 Prinsip Penting Yang Dipegang Warren Buffett
Monday, 1 January 2018
Add Comment
Dalam industri investasi saham nama Warren Buffett sudah sangat terkenal, maklum Warren Buffett merupakan investor legendaris dalam seabad terakhir. Warren Buffett selalu memegang teguh prinsipnya dalam berinvestasi dan hal itulah yang mengantarnya sukses dalam berinvestasi saham. Meskipun adanya godaan imbal hasil investasi lain yang menarik, Warren Buffett tak terpengaruhi alasannya yaitu dia selalu memegang teguh prinsipnya dalam berinvestasi. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai tiga prinsip penting yang dianut dan dipegang teguh oleh Warren Buffett:
1. Beli Apa yang Anda Tahu
Pernahkah anda membeli saham namun tak tahu apa atau kenapa anda membelinya? Jika alasan anda hanyalah merasa bahwa saham itu akan naik maka itu bukanlah alasan yang logis kepada membeli suatu saham. Kebanyakan orang membeli saham namun dia tak tahu apa yang dibelinya sesampai kemudian ketika saham tersebut turun maka mereka akan merasa sangat ketakutan alasannya yaitu tak tahu apa yang dibelinya. Padahal dibalik suatu saham terdapat suatu perusahaan namun kebanyakan investor inginpun trader bahkan tak tahu dasar bisnis dari perusahaan tersebut! Menurut Lo Kheng Hong hal ini sama saja dengan "membeli kucing dalam karung". Warren Buffett jelas mengetahui dan menganalisa perusahaan yang ia beli atau investasikan. Dia membeli saham Coca Cola (siapa yang tak tahu Coca Cola?) alasannya yaitu produknya diharapkan terus sepanjang masa, nilai investasi Warren Buffett sudah naik puluhan kali sejak ia membeli sahamnya di tahun 1988. Ia juga membeli saham Wells Fargo yang merupakan salah satu saham bank terbesar di Amerika Serikat, dia juga membeli saham Washington Post yakni sebuah media koran dan nilai investasinya naik berkali-kali lipat dalam jangka panjang. Pada ketika bubble dot com ditahun 1990-2000 Warren Buffett tak berinvestasi pada saham-saham dot com dan banyak orang menertawakannya alasannya yaitu saham dot com naik banyak dalam jangka pendek. Namun kemudian bubble dot com meletus di tahun 2000 dan saham dot com berguguran, Warren Buffett yang tak membelinya selamat dari malapetaka tersebut.
Saat ini dia tak berinvestasi di Bitcoin alasannya yaitu ia tak mengerti sistemnya dan menyampaikan bahwa Bitcoin yaitu sebuah penipuan, terbukti ketika ini Bitcoin meletus.
Hal penting yang sanggup dipelajari:
Belilah saham yang anda tahu perusahaannya, produknya yang dihasilkan, konsep bisnisnya ibarat apa, operasionalnya apakah menguntungkan atau merugikan. Hal-hal sederhana itu kerapkali dilupakan oleh kebanyakan investor sesampai kemudian ketika harga sahamnya turun dalam jangka panjang mereka menyalahkan investasi saham padahal mereka sendiri tak tahu apa yang mereka beli.
2. Bukan Membeli Saham Tapi Membeli Bisnis
Banyak orang merasa bahwa saham hanyalah sebuah tiket keberuntungan kepada mendapat laba namun konsep tersebut yaitu salah besar. Saham bukanlah sebuah tiket lotre dimana yang beruntung akan mendapat laba besar. Yang benar yaitu saham merupakan sebuah kepemilikan perusahaan dimana orang yang berinvestasi pada perusahaan yang sukses akan mendapat laba yang besar. Warren Buffett dalam membeli saham selalu berpikir bahwa ia membeli perusahaan bukanlah saham jadi yang ia beli yaitu perusahaan berkualitas bukannya saham yang naik tinggi. Hal itu alasannya yaitu dia tahu bahwa apabila perusahaan berkembang dan sukses maka harga sahamnya juga akan mengikuti. Konsep bisnis ini kerapkali dihiraukan dalam berinvestasi padahal hal inilah yang memilih hidup dan matinya suatu saham dalam perusahaan.
Hal penting yang sanggup dipelajari:
Berpikirlah ibarat pemilik perusahaan! Berpikirlah mengenai prospek bisnis perusahaan yang anda investasikan di masa depan, kinerjanya di masa kini dan operasionalnya. Apakah anda ingin membeli perusahaan yang merugi? Apakah anda ingin menjual perusahaan yang menghasilkan laba besar dan jumlahnya lebih besar di masa mendatang? Jika jawabannya iya maka anda belum berpikir sebagai pebisnis alasannya yaitu seorang pebisnis handal tak melaksanakan hal tersebut alasannya yaitu mereka menghindari perusahaan yang merugi dan memegang terus perusahaan yang menguntungkan. Oleh alasannya yaitu itu lebih baik mempelajari lika-liku bisnis daripada mempelajari lika-liku saham.
3. Margin of Safety
Mungkin ada yang belum mengerti margin of safety yang bersama-sama yaitu batasan keamanan membeli saham dilihat dari nilai intrinsiknya. Kaprikornus seorang investor yang membeli saham dengan menganut margin of safety akan membeli saham yang harganya dibawah nilai intrinsiknya. Nilai intrinsik ini berbeda-beda alasannya yaitu tergantung prospek perusahaan kedepannya ada yang masuk akal dihargai murah alasannya yaitu prospek suram dan ada juga yang masuk akal dihargai mahal alasannya yaitu prospek cerah. Namun yang niscaya Warren Buffett menyukai saham yang dihargai murah alasannya yaitu hal tersebut ibarat diskon. Dia tak menyukai saham-saham yang dihargai sangat mahal oleh alasannya yaitu itu dia tak berinvestasi pada saham teknologi yang notabene mempunyai valuasi mahal. Di ketika bubble dot com pecah di tahun 2000 saham-saham teknologi dihargai dengan sangat tak wajar, PER saham teknologi sanggup mencapai ratusan dengan kinerja tumbuh hanya double digit. Akhirnya banyak saham teknologi yang bergerak sideways hingga kemudian tahun 2010 (10 tahun yang sangat berharga kepada investasi terbuang sia-sia). Karena prinsip margin of safety inilah Warren Buffett jadi terhindar dari saham-saham yang mahal dan berisiko tinggi.
Hal penting yang sanggup dipelajari:
Margin of safety sangatlah penting! Anda tentunya tak ingin asal membeli suatu perusahaan yang mempunyai prospek cerah di harga yang tak wajar. Sebuah perusahaan sanggup dikatakan mempunyai prospek cerah namun itu bukan berarti investor sanggup membelinya di harga berapapun alasannya yaitu perlu waktu kepada merealisasikan prospek tersebut. Sebaliknya membeli saham berprospek cerah dengan harga yang murahlah yang berpotensi kepada mendapat laba besar.
Kesimpulan:
Ketiga prinsip dasar tersebut yaitu prinsip yang selalu dipegang akrab oleh Warren Buffett sepanjang waktu. Prinsip dasar itulah yang menciptakannya menjadi investor terbaik dalam satu periode terakhir dan tetap berada pada puncak tanpa kejatuhan.
Saya membuka jasa konsultasi investasi saham yang murah dan mempunyai track record yang baik. Baca selengkapnya
Saya membuka jasa konsultasi investasi saham yang murah dan mempunyai track record yang baik. Baca selengkapnya
Sumber https://www.stockdansaham.com/
0 Response to "3 Prinsip Penting Yang Dipegang Warren Buffett"
Post a Comment