Investasi Saham Mirip Menanam Pohon

Banyak orang yang salah memperlihatkan persepsi terhadap investasi pada saham. Orang-orang pada umumnya menilai bahwa saham merupakan sebuah perjudian dan menilai bahwa saham sanggup diprediksi pergerakannya dan mempunyai contoh tersendiri. Kebanyakan orang tersebut akan melaksanakan sebuah tindakan jangka pendek dan menghiraukan dampak jangka panjang dari tindakannya. Namun sesungguhnya berinvestasi pada saham yaitu mirip halnya kita menanam pohon, imbal hasil terbesar yaitu saat kita telah usang memilikinya.


Bila kita menanam pohon kita tak akan terlalu memperdulikannya dalam hitungan hari. Yang perlu kita lakukan yaitu merawatnya dalam sedikit bulan sekali atau apabila perlu menyiramnya dalam sedikit hari sekali. Bibit pohon tak berkembang dalam waktu sedikit hari saja melainkan membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga kemudian puluhan tahun kepada menghasilkan pohon yang rindang besar dan kuat. Perkembangan dari pohon bertahap akan membuat pohon itu bertumbuh kepada lebih tinggi, lebih besar, dan lebih kuat. Hal tersebut sama halnya dengan saham yang membutuhkan waktu kepada bertumbuh alasannya sejatinya saham yaitu bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan.

Analogi Menanam Pohon dan Investasi Saham
Bila anda melihat logo "Yuk Nabung Saham" maka anda akan melihat sebuah pohon yang menjadi ikonnya. Hal itu alasannya ada persamaan yang sangat bersahabat antara menabung saham dengan menanam pohon alasannya semuanya dilakukan kepada memperoleh imbal hasil dalam jangka panjang. Jika anda menanam pohon maka anda akan mempunyai ekspektasi kepada membuat pohon tersebut berkembang besar dalam jangka waktu 10 tahun. Dalam 10 tahun pohon tersebut akan menjadi pohon yang rindang dan besar serta menghasilkan buah yang sanggup anda panen setiap musim. Pohon yang besar dan berpengaruh serta menghasilkan buah tersebut yaitu hasil dari kerja keras, kesabaran, niatan kepada menanam dan merawat pohon tersebut. Jika pohon itu tak ditanam maka tak akan ada pohon yang besar dan rindang kepada dipandang dan tak ada buah kepada dipetik.

Sama halnya dengan investasi saham, butuh waktu panjang kepada saham memperlihatkan hasil terbaiknya alasannya perusahaan membutuhkan waktu kepada berkembang. Membeli saham di perusahaan kecil menyerupai mirip membeli sebuah bibit pohon. Pertumbuhannya pesat dan dalam jangka panjang berpotensi kepada menjadi perusahaan besar yang bernilai aset tinggi, sama halnya mirip sebuah bibit pohon yang menjadi pohon besar. Kegiatan merawat pohon mirip halnya merawat portofolio saham yang kita tentukan alokasinya. Menyiram dan memperlihatkan pupuk secara kontinyu mirip halnya kita menabung saham secara kontinyu. Lama kelamaan pohon akan semakin besar mirip halnya capital gain yang kita sanggup dan memperlihatkan buah setiap musimnya dalam hal ini mirip dividen pada saham yang diberikan tiap tahun.

Membuat perusahaan dari yang gres sajanya kecil menjadi besar dan melipatgandakan asetnya membutuhkan waktu yang usang dari tahunan hingga kemudian puluhan tahun dan itu sama halnya dengan menanam pohon yang membutuhkan waktu yang usang juga. Sangatlah susah bagi sebuah perusahaan kepada melipatgandakan aset atau ekuitasnya hanya dalam waktu setahun saja oleh alasannya itu sahamnya juga akan mempunyai contoh yang hampir sama. Semuanya membutuhkan waktu dan saham merupakan salah satu instrumen yang paling menguntungkan dalam jangka panjang.

Kesimpulan:
Berinvestasi saham mempunyai banyak kesamaan dengan menanam pohon. Keduanya membutuhkan waktu yang usang kepada menghasilkan imbal hasil yang terbaik. Memang sangatlah sulit kepada sabar dalam jangka panjang namun apabila berhasil maka nilai investasinya sama mirip pohon yang sudah besar dan rindang memperlihatkan manfaat kepada pemiliknya.

Sumber https://www.stockdansaham.com/

0 Response to "Investasi Saham Mirip Menanam Pohon"

Post a Comment