5 Kategori Menentukan Saham Dengan Administrasi Yang Baik

Adanya kasus mengenai penyelewengan yang dilakukan oleh administrasi perusahaan membuat investor bertanya-tanya dan resah. Pasalnya administrasi yang tak baik akan merusak dapat dipercaya perusahaan dan tentu harga saham dari perusahaan tersebut akan jatuh. Lalu banyak investor bertanya mengenai kriteria administrasi yang elok dalam perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek. Oleh alasannya yaitu itu di dalam artikel ini saya berusaha kepada menawarkan kriteria administrasi perusahaan yang elok kepada para investor biar investor tak terjebak pada saham yang mempunyai administrasi jelek dan membuat modal investor sanggup ludes alasannya yaitu penurunan harga saham yang besar.

Sejatinya dalam administrasi perusahaan itu yang elok bersifat sebagai pembantu investor dalam mengelola perusahaan dan mempunyai perilaku shareholder oriented atau menawarkan pelayanan yang elok kepada investor atau pemilik perusahaannya. Mereka akan membuat keputusan yang menawarkan hasil terbaik kepada investornya. Sedangkan administrasi yang jelek yaitu yang berlawanan dengan hal itu yakni tak mementingkan kepentingan investor dan bersikap kepada memperkaya dirinya sendiri. Dibawah ini merupakan kriteria dan poin penting dalam menentukan apakah sebuah perusahaan mempunyai administrasi elok kepada investor:

1. Manajemen yang Bagus Berusaha Memberikan Dividen

Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) akan ada agenda kepada menentukan rencana membagikan dividen atau tak. Perusahaan dengan administrasi yang elok akan berusaha kepada menawarkan imbal hasil yang faktual kepada investor yang mana dalam bentuk dividen. Dividen merupakan imbal hasil faktual dari keuntungan operasional perusahaan dan emiten yang menyisihkan sebagian labanya kepada para pemegang saham secara kontinyu lebih berorientasi kepada investornya. Sedangkan perusahaan yang tak membagikan dividennya kurang disukai oleh investor alasannya yaitu menerangkan administrasi bersifat pelit. Tentu saja ada pengecualian dalam sedikit kasus dimana alasan administrasi kepada tak membagikan dividen alasannya yaitu administrasi berusaha memutar kembali keuntungan higienis kepada modal perluasan dan menghasilkan keuntungan higienis yang lebih besar kepada investor. Namun kerapkali administrasi perusahaan gagal kepada mengeksekusinya dan melaksanakan kesalahan dengan berekspansi tanpa taktik yang elok yang malah membuat kinerja perusahaan menurun. Namun hal yang niscaya yaitu perusahaan yang secara konsisten menawarkan dividen mempunyai administrasi yang mempunyai sifat hormat kepada investornya.

2. Melakukan Buyback Ketika Saham Terlihat Murah

Ada masa dimana harga saham yang ada di pasar tak mencerminkan mendasar perusahaan. Seringkali harga saham dihargai lebih rendah dibandingkan dengan kinerja perusahaan yang membuat investor atau pemegang saham jengkel. Manajemen yang elok tak akan memsupayakan itu terjadi terus menerus dan akan melaksanakan buyback kepada mendongkrak harga saham. Selain investor mendapat manfaatnya, buyback yang elok juga menawarkan keuntungan mendasar kepada perusahaan itu sendiri. Namun kerapkali administrasi melaksanakan kesalahan buyback yakni membeli sahamnya sendiri saat saham tersebut terlihat mahal dan hal itu malah merugikan investor dan perusahaan.

3. Kinerja Laporan Keuangan yang Baik

Perusahaan dengan administrasi yang baik akan tercermin sendiri ke dalam laporan keuangannya. Jika perusahaan berkembang dengan sehat maka perusahaan tersebut mempunyai administrasi yang baik. Perusahaan yang berkembang dengan sehat mencerminkan bahwa administrasi perusahaannya mengeksekusi taktik dengan sangat baik dan bisa menawarkan nilai bertumbuh kepada pemiliknya yaitu investor itu sendiri. Tidak hanya pertumbuhan kinerja, efisiensi dan pengurangan hutang merupakan ciri administrasi yang memperhatikan kesehatan laporan keuangan.

4. Laporan Keuangan Tidak Telat

Seringkali kita menemui sedikit emiten yang tak menawarkan laporan keuangannya dengan sempurna waktu. Hal itu juga termasuk pelanggaran dan sanggup mendapat hukuman dari Bursa Efek. Namun kendati demikian masih banyak emiten yang melaksanakan hal tersebut. Bila ada perusahaan yang menyerupai itu investor patut mempertanyakan dapat dipercaya administrasi kepada menawarkan informasi kepada investor. Seringkali laporan keuangan yang telat merupakan cara administrasi kepada menutupi keburukan perusahaan. Meskipun tak menyerupai itu namun laporan keuangan yang telat menerangkan administrasi tak mementingkan kepentingan investor yang membutuhkan data secara up to date. Namun adapula perusahaan yang menawarkan laporan keuangan telat alasannya yaitu adanya audit dan ini merupakan hal yang sanggup ditoleransi selama administrasi menawarkan kepastian wacana kapan laporan keuangan tersebut sanggup terbit.

5. Tidak Melakukan Skandal

Penerapan GCG yang jelek akan berujung pada skandal yang melanggar norma hukum. Sering terjadi skandal yang dilakukan administrasi dan merusak mendasar perusahaannya. Skandal menyerupai penggelapan dana, penipuan, ketakjujuran dan norma-norma lain yang melanggar GCG menerangkan bahwa administrasi tersebut buruk. Manajemen yang baik yaitu administrasi yang tak melaksanakan skandal yang tak hanya merusak kinerja perusahaan namun juga reputasi perusahaan tersebut. Jika anda mempunyai saham yang terkena skandal lebih baik anda mejual secepat-cepatnya sebelum terlambat alasannya yaitu hal itu sanggup merusak kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Kesimpulan:

Manajemen yang jelek merupakan salah satu penyebab kerugian terbesar investor dan harus dihindari. Seringkali mendasar perusahaan yang solid akan hancur dengan adanya administrasi yang buruk. Oleh alasannya yaitu itu investor harus menganalisa dapat dipercaya dari administrasi perusahaan dan berinvestasi pada perusahaan yang bersikap baik terhadap investornya.

Sumber https://www.stockdansaham.com/

Share this post