Bank Victoria (Bvic) Mencatatkan Kinerja Manis Di Tahun 2017 Namun Harganya Normal

Baru-baru ini Bank Victoria merilis kinerja keuangan fullnya kepada tahun 2017 penuh yang diiklankan pada koran Investor Daily. Bank Victoria ini sendiri merupakan bank kecil yang masih masuk dalam kategori bank Buku II (modal inti Rp 1-5 triliun) alasannya bank Victoria hanya mempunyai modal di kisaran Rp 2,8 triliun kepada ketika ini. Bank yang kecil masih mempunyai potensi kepada lebih bertumbuh dibandingkan dengan bank yang sudah besar dan masuk dalam kategori bank Buku IV (modal diatas Rp 30 triliun). Oleh alasannya itu kinerja dari bank kecil layak kepada diperhatikan dan tak terkecuali kepada saham BVIC.

baru ini Bank Victoria merilis kinerja keuangan fullnya kepada tahun  Bank Victoria (BVIC) Mencatatkan Kinerja Bagus di Tahun 2017 Namun Harganya Normal

Kinerja Tahun 2017
Kinerja tahun 2017 BVIC terbilang cukup cemerlang yakni dengan mencatatkan kenaikan keuntungan higienis yang mencapai 31% dibandingkan tahun 2016. Hal itu ditopang dengan pertumbuhan pendapatan bunga higienis yang mencapai 99% dari Rp 205,6 miliar menjadi Rp 408,1 miliar. Pendapatan bunga rupiah naik 8,2% namun beban bunga hampir tetap menyerupai tahun sebelumnya sesampai kemudian hal itu meningkatkan pendapatan bunga bersih. Nampaknya administrasi BVIC bisa kepada meningkatkan efisiensi. Selain itu nilai-nilai rasio perbankan menyerupai NPL (Non Performing Loan) terlihat membaik. Di tahun 2016 nilai gross NPL BVIC yaitu sebesar 3,89% dan turun menjadi 3,05% di tahun 2017. ROA (Return On Asset) meningkat dari 0,52% menjadi 0,64% dan NIM (Net Interest Margin) meningkat dari 1,53% menjadi 2,13%. Dari data ini sanggup disimpulkan bahwa BVIC semakin efisien dalam mengelola asetnya.

Target Menjadi Bank Buku III di Tahun 2022
Target jangka panjang perseroan yaitu menjadi bank Buku III yang artinya mempunyai modal diatas Rp 5 triliun dan hal itu ditargetkan kepada tercapai dalam jangka waktu 5 tahun. Itu artinya akan terjadi peningkatan ekuitas dengan sasaran Rp 5 triliun di tahun 2022. Saat ini ekuitas BVIC berada di angka Rp 2,8 triliun dan itu meningkat 8% dari tahun lalu. Dengan pertumbuhan yang menyerupai ini maka BVIC kecukupan besar akan sulit mencapainya di tahun 2022 tanpa dibantu oleh suntikan modal dari investor.

Valuasi Harga Saham
Dari laporan keuangan yang telah dirilis maka BVIC mempunyai keuntungan per saham sebesar Rp 15,14/lembar dan jumlah itu meningkat 10,2% dibandingkan dengan Rp 13,73/lembar di tahun 2016. Dengan data tersebut maka saham BVIC ketika ini dihargai dengan PER sebesar 15 dan PBV sebesar 0,7 di harga 230. Angka itu cukup normal apabila melihat dari kinerja BVIC di tahun 2017 namun juga masih belum terlalu murah kepada di harga sekarang. Hal itu alasannya dalam setahun terakhir atau tepatnya di Q2 2017 saham BVIC melejit lebih dari 100% hanya dalam satu bulan yakni di bulan Mei 2017. Di tahun kemudian saham BVIC terlihat sangat murah tentunya dengan PER dibawah 10 dan ketika ini sudah di harga normal kembali. Hanya dalam sedikit waktu saja market mengembalikan saham yang undervalue ke harga fair value.

Kesimpulan:
Saham BVIC termasuk saham yang layak diperhatikan mengingat potensinya yang masih besar di masa depan. Setahun yang kemudian saham BVIC terlihat sangat murah namun dan naik 100% di tahun kemudian sesampai kemudian kini harganya menjadi tidak mengecewakan normal. Di harga 230 harga saham BVIC dihargai fair namun masih layak juga kepada investasi namun tak semenarik di tahun lalu.

PS: Ini hanyalah sekedar informasi kepada para investor. Risiko dalam berinvestasi ditanggung sendiri oleh masing-masing investor. Info ini hanya berbentuk opini menurut fakta-fakta yang ada. 
Dislaimer ON!

Sumber https://www.stockdansaham.com/

Related Posts

0 Response to "Bank Victoria (Bvic) Mencatatkan Kinerja Manis Di Tahun 2017 Namun Harganya Normal"

Post a Comment