Dengan Value Investing Membeli Saham Menjadi Tenang
Tuesday, 2 January 2018
Banyak orang yang ketakutan dalam membeli saham lantaran harganya yang cenderung flukuatif sesampai kemudian membuat orang yang memegangnya sanggup panas dingin. Apalagi apabila anda bermain dalam jangka pendek maka naik turunnya akan mempunyai imbas yang sangat signifikan pada emosi anda. Ketika harga naik anda akan sangat bahagia dan dikala harga turun anda akan merasa duka dan frustrasi. Itu yaitu permainan emosi di dalam dunia investasi dan seorang investor harus sanggup menghilangkan imbas dari emosi tersebut. Apalagi dalam sedikit hari ini IHSG mengalami penurunan yang sangat dalam, cukup banyak trader jangka pendek yang melaksanakan cut loss sedikit hari yang kemudian dan menunggu momen yang sempurna kepada masuk. Namun value investor tak akan panik ibarat itu lantaran ia tahu bahwa semakin harga suatu saham turun maka semakin murah saham tersebut dan potensinya kepada mencetak kentungan malah akan semakin besar.
Seperti Berbelanja
Seorang value investor membeli saham ibarat ia berbelanja di supermarket. Ketika ia melihat harga yang tinggi beliau tak tertarik dan dikala ia melihat harga diskon beliau akan merasa gembira. Cara ini bukan hanya sekedar konsep belaka lantaran memang banyak terbukti benar adanya dan Warren Buffett merupakan investor yang memegang teguh konsep ini. Tentu saja kinerja Warren Buffett yang mengalahkan pasar (S&P 500) bukanlah omong kosong. Hingga sekarang Warren Buffett tetap hening dalam melaksanakan agresi jual beli saham dan belum pensiun dari posisi administrasi di Berkshire Hathaway.
Seperti Membeli Rumah
Ketika investor berinvestasi secara value investing mereka akan jauh lebih tenang, mengapa? Karena dengan value investing maka mereka tahu yang mereka beli bukan hanya sebuah tiket kepada meraih laba saja, namun sebuah bisnis. Mereka mengerti bahwa penurunan harga saham itu tak realistis dan asalkan perusahaan tetap berkinerja baik maka harga sahamnya tak akan kuat sama sekali. Seorang value investor membeli saham ibarat membeli sebuah rumah, semakin murah harganya maka semakin manis dan menjualnya juga ibarat rumah. Jika anda mempunyai sebuah rumah dan ada yang menawar dibawah harga pasar apakah anda akan menjualnya? Tentu saja tak, value investor juga berpikir demikian namun banyak orang yang melaksanakan tindakan tak berlogika ini.
Fokus Pada Saham yang Berkualitas
Memegang saham yang berkualitas yaitu kuncinya. Jika anda memegang saham yang berkualitas yang perusahaannya benar-benar ada dan anda rasakan ibarat contohnya anda berinvestasi di saham bank BRI anda tak akan takut bahwa bank BRI akan melarat dan nilai sahamnya nol lantaran hal itu akan kecil kecukupannya terjadi. Lain halnya dikala seorang investor membeli saham perusahaan yang tak terperinci lantaran harganya yang ada dibawah dan katanya murah namun secara nominal (murah taknya saham dilihat dari nilainya bukan dari harganya) maka investor tersebut akan panik dikala harga saham menyentuh titik terbawah saham yaitu 50 lantaran mereka tak tahu apa yang mereka beli. Seorang value investor tahu apa yang mereka beli dan percaya bahwa apabila perusahaannya jago maka harga sahamnya juga akan kuat.
Tidur Dengan Tenang
Lain halnya seorang spekulator ataupun trader jangka pendek mereka akan sangat terpaku dalam harga sebuah saham. Setiap hari mereka akan mengecek harganya dan merasa frustrasi apabila pergerakan harga sahamnya tak sesuai dengan prediksi. Seorang value investor tak akan begitu terpengaruh oleh harga pasar lantaran mereka berorientasi jangka panjang. Mereka sanggup dengan santai tidur dan memsupayakan sahamnya naik turun lantaran berorientasi jangka panjang. Dan memang gaya ini sangat cocok kepada instrumen investasi saham lantaran saham memang cenderung fluktuatif namun naik dalam jangka panjang. Bahkan investor legendaris Indonesia yaitu Lo Kheng Hong juga menyampaikan bahwa seni dalam saham yaitu "menjadi kaya sambil tidur". Namun tetap memperhatikan perkembangan dari perusahaan dibalik sahamnya. Value investor akan tidur dengan hening lagikan spekulator akan memikirkan pergerakan sahamnya hingga kemudian terbawa mimpi atau malah tak sanggup tidur lantaran terlalu girang atau terlalu stres.
Kesimpulan:
Seorang value investor akan tetap hening walaupun harga sahamnya turun lantaran mereka melihat nilai dibaliknya dan bukan dari harganya. Ketika harga saham turun maka itu akan membuat sahamnya murah dan menjadi layak kepada dibeli. Dengan value investing akan membuat investor hening dan memegang sahamnya layaknya memegang rumahnya sendiri.
Sumber https://www.stockdansaham.com/
Related Posts