Jangan Menangkap Pisau Yang Jatuh
Tuesday, 2 January 2018
Add Comment
Di dalam dunia investasi terutama saham ada istilah yang cukup terkenal yaitu "Jangan menangkap pisau yang jatuh, kau akan terluka". Di dunia faktual hal itu akan terlihat cukup masuk nalar dan sangat berbahaya dan begitupula di dalam investasi saham. Menangkap saham dengan karakteristik pisau yang jatuh akan memperlihatkan kerugian yang besar terhadap investor dan jumlahnya tak sedikit. Saham dengan karakteristik ini biasanya mengalami penurunan yang tak sanggup diprediksi dan itu akan menjadikan nilai investasi anda berkurang. Tentu saja saham dengan karakteristik ini akan berbeda dengan saham yang hanya terlihat dihiraukan pasar lantaran saham dengan karakteristik pisau yang jatuh mempunyai kisah negatif di dalamnya. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai saham menyerupai apa yang masuk dalam kategori ini dan imbas negatifnya terhadap investor.
Saham yang mempunyai karakteristik ini merupakan saham yang mengalami penurunan dengan tajam dan cepat serta secara terus menerus sesampai lalu membentuk pola downtrend. Penurunan saham ini bukan hanya dipengaruhi oleh fluktuasi pasar dan kerapkali dibelakangnya terdapat kisah negatif menyerupai mendasar yang memburuk, sebuah skandal atau rumor-rumor negatif lain yang menjadikan harga sahamnya anjlok dan turun secara besar-besaran. Ketika turun ini investor terkadang menjadi tergiur kepada membelinya lantaran merasa harga yang turun tersebut membuat harga sahamnya menjadi murah. Secara teori memang penurunan harga tersebut akan membuat sahamnya menjadi murah namun apabila masa depan terlihat suram maka harga murahpun akan terlihat mahal. Mengapa? Karena investor membeli saham kepada masa depan bukan harga di masa sekarang. Sungguh perhanya membeli perusahaan yang terlihat murah dari laporan keuangan yang telah dikeluarkannya namun lalu perusahaan merugi dan menjadi melarat maka investasi dari investor yang menanamkan sahamnya akan hilang juga.
Tidak Ada yang Mengetahui Sampai Kapan Penurunan Berlangsung
Ketika sebuah harga turun dengan ditambahkan kisah jelek didalamnya maka ada dua kecukupan. Pertama saham tersebut sanggup bermetamorfosis saham pemenang apabila ceritanya tak terbukti memperlihatkan dampak besar dan kondisinya membaik, atau yang kedua yaitu ketika kisah jelek itu terbukti benar dan terus menggerogoti saham dari perusahaannya. Semua investor berharap pada skenario yang pertama namun apabila yang terjadi yakni skenario yang kedua maka penurunan harga sahamnya sanggup terjadi secara terus-menerus. Trend yang belum berbalik mempunyai kecenderungan kepada meneruskan jejaknya di masa depan dan selama belum ada katalis positif maka penurunan tersebut sanggup terjadi secara terus menerus. Sebuah saham yang mempunyai mendasar yang anggun pun juga sanggup turun secara terus menerus lantaran sebuah sentimen yang negatif. Apabila anda bukan merupakan investor jangka panjang sejati maka kecukupan besar anda akan menyesal lantaran membelinya. Tunggulah hingga lalu isu terkini berbalik dan isu menjadi positif sebelum anda membeli saham-saham yang mempunyai isu negatif.
Contoh yang Terjadi
Tentu saja hal ini menurut kenyataan yang terjadi di pasar dan banyak saham yang sanggup dijadikan sebuah contoh. Saya akan memperlihatkan pola saham yang terkenal yaitu BUMI yang berada pada level 8000 di tahun 2008 namun lalu terjadi penurunan harga batubara dan harganya ketika ini jauh dibandingkan dengan harga puncaknya. Ada lagi kisah saham AISA yang terkena skandal beras di hari pengumuman penggerebekan harga sahamnya turun dari 1400-an menjadi 1200-an dalam sehari dan hingga lalu di harga yang sekarang. Investor yang menganggap penggerebekan sebagai hari ini akan dibentuk pusing lantaran nilai investasinya tinggal separuh sekarang. Bahkan baru-baru ini harga saham Facebook (NASDAQ:FB) mengalami penurunan yang besar hanya dalam sedikit hari lantaran sebuah skandal pencurian data oleh Cambridge Analytica. Tidak ada yang tahu penurunan harga saham akan terjadi hingga kapan dan apabila situasi semakin memburuk harga sahamnya juga akan semakin menurun.
Strategi Alternatif
Menangkap pisau yang terjatuh sangat berbahaya dan tentu saja mengambil pisau yang sudah terjatuh di lantai tak berbahaya. Dari kalimat ini anda seharusnya sudah sadar bahwa begitupula di saham taktik yang anggun yakni menunggu saham kepada cooling down. Setelah isu, isu negatif, mendasar membaik maka harga sahamnya mempunyai hari ini kepada naik. Menunggu keadaan bermetamorfosis baik lebih mempunyai risiko yang kecil dibandingkan dengan membeli saham yang lagi diterpa isu yang buruk. Strategi ini merupakan taktik kepada membeli saham turnaround. Saham dengan karakteristik pisau yang jatuh merupakan kandidat kepada menjadi saham turnaround namun itu hanya akan terjadi apabila keadaan menjadi lebih baik.
Selengkapnya: Pengertian Saham Turnaround
Kesimpulan:
Banyak investor yang hanya terpaku pada pergerakan harga saham yang turun tanpa memerhatikan kisah yang ada di belakangnya. Saham yang mempunyai karakteristik ini biasanya mempunyai kisah negatif di belakangnya dan penurunannya sanggup berlangsung terus menerus. Oleh lantaran itu lebih baik menunggu hujan reda dan langit berubah jelas sebelum melaksanakan sebuah perjalanan.
Sumber https://www.stockdansaham.com/
0 Response to "Jangan Menangkap Pisau Yang Jatuh"
Post a Comment