Prinsip Yang Salah Mengenai Kekayaan

Banyak orang mendefinisikan kekayaan sebagai bahan yang dimiliki dan mengasosiasikan hal-hal glamor kedalam sebuah bentuk kekayaan. Alhasil banyak orang yang menganggap bahwa orang-orang yang mempunyai atau menggunakan barang-barang glamor atau hidup dalam kemewahan yakni orang yang kaya padahal kenyataannya tak demikian. Banyak orang-orang yang berusaha kepada terlihat kaya padahal hal tersebut gotong royong bukanlah keadaan mereka yang sesungguhnya. Banyak orang yang terlihat kaya dari luar dengan gaya hidup tinggi namun ternyata semua itu yakni hasil dari berhutang. Jika anda berguru akuntansi atau anda menganalisa laporan keuangan maka gotong royong kekayaan yang artinya modal mereka minus alasannya yakni beban gaya hidup dan hutang melebihi dari kekayaan orisinil atau ekuitas yang mereka miliki. Orang yang ibarat ini taklah berbeda dengan perusahaan yang ekuitasnya negatif akhir liabilitas tinggi, kendati pendapatan tinggi namun alasannya yakni beban yang tinggi maka tak ada manfaatnya dan hanya membukukan kerugian.
 Banyak orang mendefinisikan kekayaan sebagai bahan yang dimiliki dan mengasosiasikan hal Prinsip yang Salah Mengenai Kekayaan
Bob Sadino Selalu Tampil Sederhana
Melihat kekayaan sesungguhnya yakni kekayaan higienis atau dalam bahasa Inggrisnya disebut net worth yang berasal dari jumlah aset yang dimiliki dikurangi hutang yang dimiliki. Kekayaan higienis ini sama ibarat ekuitas yang ada di perusahaan dan gres sanggup dikatakan benar-benar kaya apabila kekayaan higienis ini jumlahnya besar. Sebaliknya apabila nilainya negatif berarti seseorang yang demikian taklah benar-benar kaya. Bisa saja seseorang mempunyai rumah dengan harga Rp 5 miliar dan kendaraan beroda empat Rp 500 juta namun total hutangnya hingga kemudian lunas kepada rumah mencapai Rp 15 miliar dan kendaraan beroda empat Rp 1 miliar. Karena hutang yang tinggi orang tersebut taklah benar-benar kaya meskipun terlihat kaya diluarnya. Justru kekayaan tersebut tercatat negatif alasannya yakni jumlah hutang melebihi aset yang dimiliki.

Orang yang Benar-Benar Kaya
Kebanyakan orang yang benar-benar kaya malah hidup dalam kesederhanaan. Bob sadino hanya mengenakan pakaian sederhana dalam sehari-hari begitupula Mark Zuckerberg yang populer hanya menggunakan kaos yang terlihat itu-itu saja walaupun kekayaannya miliaran USD. Warren Buffett tetap tinggal di rumah yang dibelinya tahun 1960-an dan Sam Walton pendiri Walmart populer sebagai miliyarder yang menggunakan kendaraan beroda empat pickup yang notabene tak cocok dengan statusnya. Mereka yang kaya raya justru tampil dengan sederhana lagikan orang-orang kelas menengah yang menjadi lebih banyak didominasi penduduk berusaha kepada terlihat kaya dengan gaya hidup tinggi dan barang-barang glamor padahal dengan hutang yang menggunung tentunya. Bagaimana? Apakah wawasan anda mengenai kekayaan sudah terbuka?

Kesimpulan:
Kekayaan secara sederhana diukur dari nilai higienis yang dimiliki seseorang namun orang-orang mengukurnya dari sinyal-sinyal palsu dari kekayaan. Jika anda ingin terlihat kaya maka caranya simple yaitu dengan mengambil hutang sebanyak-banyaknya dan membeli barang-barang glamor yang mengatakan sinyal-sinyal kekayaan. Namun cepat atau lambat anda akan tertimpa dilema hutang yang berujung kehilangan barang-barang tersebut alasannya yakni bangkrut. Sejatinya orang yang kaya ingin terlihat sederhana dan orang yang tak kaya ingin terlihat kaya.

Sumber https://www.stockdansaham.com/

Related Posts

0 Response to "Prinsip Yang Salah Mengenai Kekayaan"

Post a Comment