Teruslah Berguru Dalam Dunia Investasi Saham

Pernahkah anda merasa bahwa anda sudah banyak mengerti mengenai dunia saham inginpun dunia investasi yang lain? Mungkin anda merasa bahwa lantaran telah terjun di dunia saham selama bertahun-tahun hingga kemudian mengalami jatuh bangkit di dunia investasi saham sesampai kemudian membuat anda menjadi percaya diri. Sebenarnya percaya diri tersebut sangatlah anggun alasannya yaitu dengan begitu anda akan berani dalam mengambil keputusan investasi dalam memilih saham yang layak investasi. Namun kerapkali kepercayaan diri tersebut menjadi bumerang yang menghambat investor kepada berkembang alasannya yaitu biasanya investor yang percaya diri dan berpengalaman tak lagi berguru dengan membaca-baca buku mengenai investasi. Padahal di dunia investasi terutama saham semua pemain baik besar inginpun kecil haruslah terus belajar.
 Pernahkah anda merasa bahwa anda sudah banyak mengerti mengenai dunia saham inginpun dunia  Teruslah Belajar Dalam Dunia Investasi Saham


Investor Legendaris pun Tak Luput Dari Kesalahan
Dunia investasi terutama investasi pada saham membutuhkan pengabdian yang besar dan tak peduli seberapa usang seorang investor yang terjun di dalamnya niscaya akan membuat kesalahan di kemudian hari. Bahkan seorang Warren Buffett yang didaulat sebagai Investor Terbaik Sepanjang Sejarah sekalipun juga kerapkali melaksanakan kesalahan dalam membuat keputusan investasi. Banyak kesalahan yang dilakukan oleh Warren Buffett bahkan ketika ia sudah mempunyai pengalaman berinvestasi selama puluhan tahun. Warren Buffett membeli saham Conoco Philips ketika harga minyak lagi tinggi-tingginya dan kemudian merugi ketika harga minyak turun, Warren Buffett membeli saham IBM dan ternyata IBM mencatatkan kinerja yang kurang anggun kedepannya sesampai kemudian harga sahamnya turun dan Warren Buffett terpaksa menjual rugi. Warren Buffett telat membeli Walmart ketika perusahaannya sudah menjadi besar dan harga sahamnya naik tinggi. Warren Buffett juga sebelumnya tak pernah menyentuh saham teknologi padahal terbukti perusahaan teknologi membukukan kinerja yang anggun (Warren Buffett kecewa tak berinvestasi di Google dan Amazon). Banyak kesalahan yang dilakukan oleh investor legendaris sekalipun apalagi kita sebagai investor biasa.

Selain Warren Buffett, Peter Lynch juga kerap melaksanakan kesalahan dalam berinvestasi kendati mencatatkan rekor kinerja reksadana yang tak terkalahkan hingga kemudian ketika ini. Dalam bukunya Peter Lynch menceritakan bagaimana dia melewatkan saham Home Depot yang merupakan retailer menyerupai Ace Hardware dan pada ketika itu nilainya masih kecil. Beliau juga pernah berinvestasi pada saham-saham tak terperinci yang dikatakan mempunyai prospek cerah dan berteknologi tinggi namun dengan mendasar yang abal-abal dan mengalami kerugian besar dari investasi itu. Setelah itu Peter Lynch bersumpah kepada tak membeli perusahaan yang mempunyai mendasar jelek.

Kesalahan demi kesalahan merupakan hal yang lumrah di dunia investasi saham alasannya yaitu tak ada yang mengetahui secara niscaya apa yang akan terjadi dalam saham. Bisa saja suatu perusahaan yang anggun menjadi perusahaan yang berkinerja buruk hanya dalam sedikit tahun saja. Sebagai investor kiprah kita hanya memproyeksi namun kita tak sanggup memilih apa yang terjadi pada saham di kemudian hari. Pembelajaran yaitu hal yang penting alasannya yaitu dengan berguru kita akan menambah ilmu pengetahuan yang baru.

Pembelajaran Menyempurnakan Pola Pikir
Di dunia investasi saham seorang investor dituntut kepada terus berguru dan mempunyai pola pikir yang dinamis hal itu alasannya yaitu dunia saham sangat berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Tidak ada sistem yang niscaya dalam dunia saham dan setiap sistem mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seperti yang sudah saya terangkan sebelumnya bahwa Warren Buffett sekalipun pernah melaksanakan kesalahan dan hal itu sanggup terulang di masa depan. Namun Warren Buffett selalu berguru dari kesalahannya, teladan nyatanya yaitu dia ketika ini mulai berinvestasi pada saham teknologi menyerupai Apple padahal sebelumnya Warren Buffett sangat populer phobia terhadap saham teknologi.

Begitupula dengan anda sebagai investor yang masih mempunyai waktu panjang dalam berinvestasi, anda harus tetap berguru baik dari mentor yang lebih berpengalaman, buku investasi, kesalahan investasi yang anda lakukan atau bahkan dari perkembangan pasar itu sendiri. Dengan terus berguru anda akan menjadi investor yang lebih baik kedepannya dan secara mental anda akan lebih berpengaruh dari sebelumnya.


Kesimpulan:

Berinvestasi di dunia saham tak mengenal umur dan pengalaman alasannya yaitu seorang yang sudah terjun usang di dunia saham pun sanggup melaksanakan kesalahan yang fatal. Oleh alasannya yaitu itu sudah menjadi kewajiban bagi kita seorang investor kepada terus berguru semoga menjadi lebih baik dan meminimalisasi kesalahan yang berdampak pada kerugian investasi.

Sumber https://www.stockdansaham.com/

Related Posts

0 Response to "Teruslah Berguru Dalam Dunia Investasi Saham"

Post a Comment