Indonesia Merupakan Salah Satu Negara Yang Manis Untuk Investasi
Tuesday, 2 January 2018
Baru-baru ini US News memperlihatkan sebuah gosip mengenai "Negara Terbaik Untuk Investasi di Tahun 2018" dan Indonesia masuk ke dalam salah satunya. Apakah anda tahu Indonesia masuk ke dalam peringkat berapa? Indonesia masuk ke dalam peringkat kedua! Survey ini mempertimbangkan bermacam macam segi aspek yang diperoleh dari 6.000 pebisnis dengan mempertimbangkan aspek menyerupai korupsi, dinamika kehidupan, kestabilan ekonomi, kewirausahaan, lingkungan pajak yang baik, inovasi, keterampilan tenaga kerja dan kemampuan teknologi. Dari itu semua Indonesia mengalahkan banyak negara dan memasuki peringkat pertama lagikan kepada peringkat kedua diraih oleh Filipina. Sebenarnya tak mengherankan apabila Indonesia masuk kedalam salah satu negara yang masuk kedalam salah satu negara terbaik kepada investasi. Mengapa demikian?
Di awal Indonesia merdeka, ekonomi Indonesia masih kacau balau alasannya restrukturasi negara dan masih berperang melawan Belanda. Namun sehabis kekuasaan berpindah ke tangan Soeharto, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan yang sangat pesat bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sanggup mencapai 10% kala itu. Akan tenamun pembangunan dengan memakai hutang membuat Indonesia harus menderita krisis moneter di tahun 1998 yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia -12% di tahun 1998. Namun sehabis itu Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi kembali dengan lebih stabil 4-6% pertahun. Di ketika krisis global pada tahun 2008 Indonesia masih mencatatkan kinerja pertumbuhan ekonomi 4,6% lagikan banyak negara maju mengalami resesi dan krisis dengan pertumbuhan ekonomi negatif.
 |
| Pertumbuhan PDB Indonesia 1961-2016 Sumber: Worldbank |
2. Salah Satu Negara Berkembang Dengan Pertumbuhan yang Pesat
Sejarah memperlihatkan bahwa perumbuhan ekonomi Indonesia sangat pesat dan stabil apabila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain menyerupai Brazil atau Meksiko. Kendati masih kalah dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi India, Cina, Vietnam dan Filipina. Namun Indonesia merupakan negara yang mempunyai PDB US$ 1 triliun. Hal itu jauh apabila dibandingkan dengan Vietnam sebesar US$ 200 miliar dan Filipina sebesar US$ 300 miliar. Nilai ekonomi Indonesia yakni yang terbesar di Asia Tenggara dan membuat pangsa pasar ekonomi Indonesia terbesar di ASEAN.
 |
| Total PDB Indonesia 1967-2016 Sumber: Worldbank |
3. Pangsa Pasar yang Besar
Di tahun 2016 Indonesia mempunyai jumlah penduduk sebesar 261 juta jiwa dan merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat terbesar di dunia. Tren pertumbuhan penduduk ini akan terus berlangsung dan kedepannya Indonesia akan mencicipi bonus demografi dengan banyaknya jumlah tenaga kerja produktif yang sanggup menopang pertumbuhan ekonomi. Tentu saja dengan semakin banyaknya jumlah penduduk maka pangsa pasar Indonesia akan semakin besar alasannya meningkatnya jumlah kebutuhan barang dan meningkatnya produktifitas. Jika dimanfaatkan dengan baik maka pertumbuhan ekonomi Indonesia sanggup besar kedepannya.
4. Proyeksi Ekonomi Kedepan yang Bagus
Di tahun 2030 Indonesia diproyeksikan akan menempati peringkat 8 dari 10 dalam ekonomi terbesar di dunia apabila dilihat dari PDBnya. PDB Indonesia akan mencapai total nilai US$ 2,5 triliun di tahun 2030 dan mencapai peringkat 5 besar di tahun 2050 dengan US$ 7,2 triliun. Ini hanya berupa estimasi alasannya tak ada yang tahu wacana keadaan di masa depan. Namun apabila Indonesia bisa kepada mencetak pertumbuhan yang stabil di angka 5% setiap tahun atau malah lebih besar maka estimasi tersebut sanggup terwujud.
 |
| Proyeksi Nilai PDB 20 Negara Terbesar di Dunia Sumber: Wikipedia |
5. Insentif Pemerintah yang Bagus
Pemerintah Indonesia selalu mementingkan perekonomian dibandingkan dengan hal lain dan itu yakni hal yang bagus. Upaya kepada mendorong investasi, menggenjot ekonomi serta insentif pajak kepada para pengusaha akan membuat iklim bisnis di Indonesia dan pertumbuhan ekonominya menjadi lebih baik. Selain itu pemerintah memang terus berupaya kepada meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia yang jumlahnya masih sedikit. Insentif pemerintah sangatlah penting dalam mendorong pebisnis kepada berinvestasi. Namun ketika ini Indonesia masih sangat berbelit-belit dalam hal birokrasi dan itu membuat akomodasi berbisnis di Indonesia menjadi jelek. Akan tenamun birokrasi yang berbelit-belit ini juga membawa efek kasatmata yaitu dengan terjaganya kestabilan dan hal-hal yang tak diinginkan di masa depan. Selain itu pemerintah berupaya kepada menggenjot perekonomian dengan menyebarkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kedepannya KEK dibutuhkan bisa berkontribusi terhadap perekonomian, meningkatkan nilai produksi dan membuka lapangan pekerjaan gres dalam skala yang besar.
 |
| Peta Proyek Kawasan Ekonomi Khusus Sumber: Bappenas |
6. Pengguna Internet yang Besar
Di tahun 2016 penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 51% dari total penduduk di Indonesia. Total penduduk ndonesia yang memakai terkonerksi ke internet mencapai 150 juta dan ini merupakan jumlah yang besar. Hal ini membuka peluang perjuangan di bidang digital dan online menyerupai start up yang jenisnya majemuk namun biasanya mengandalkan internet sebagai medianya. Oleh alasannya itu kini banyak start up yang dirintis dan sudah ada sedikit perusahaan yang masuk dalam kategori unicorn yakni perusahaan dengan nilai lebih dari US$ 1 miliar. Kedepannya akan ada lebih banyak lagi perusahaan start up di Indonesia yang akan bermetamorfosis unicorn dan alasannya Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar kepada perusahaan di bidang digital. Kedepannya dibutuhkan sektor teknologi dan digital akan bisa menjadi pilar ekonomi Indonesia di masa depan menyerupai yang telah terjadi di negara maju menyerupai Amerika Serikat.
Melihat hasil survey yang diadakan oleh US News terlihat cukup aneh. Negara-negara dengan pertumbuhan yang pesat menyerupai Cina dan India seharusnya masuk ke dalam negara yang layak kepada investasi. Untuk Filipina itu yakni hal yang masuk akal alasannya pertumbuhan ekonominya yang pesat yakni 6-7% dalam sedikit tahun ini namun tingkat pertumbuhan tersebut masih setara dengan Vietnam atau malah lebih manis Vietnam alasannya ketika krisis 1998 yang melanda Asia Tenggara ekonomi Vietnam tak begitu terdampak dan masih tumbuh 5% begitupula dengan krisis 2008.
Memang ini hanyalah survey yang dilakukan oleh US News yang hanya berpaku pada sedikit aspek dan bergantung pada opini 6.000 responden yang menjawabnya. Survey ini sanggup benar dan sanggup juga salah namun kecukupan besar kepada benar. Tidak peduli dengan akhirnya ini tetap hal yang membanggakan kepada menjadi negara yang layak kepada investasi dan merupakan sebuah indikator bahwa berinvestasi di negara tersebut sanggup mendatangkan keuntungan.
Jadi Tunggu Apa Lagi?
Bagi anda yang belum berinvestasi di Indonesia entah itu dalam berbisnis atau berinvestasi saham maka anda akan melewatkan hal yang terbaik alasannya prospek yang cerah dalam berinvestasi di perusahaan Indonesia. Ekonomi Indonesia akan berkembang pesat dan nilainya akan lebih besar dari kini dan itu artinya produktifitas dari perusahaan-perusahaan di Indonesia akan meningkat di masa depan. Hal itu akan membawa pendapatan dan keuntungan higienis yang meningkat lebih besar dan orang yang akan menikmati hasil itu semua yakni investor. Jika anda hanyalah seorang penonton maka anda akan kehilangan hari ini yang besar ini kepada lebih maju dan makmur bersama negeri kita Indonesia tercinta. Bagi anda yang sudah mulai berinvestasi maka itu yakni hal yang manis alasannya ekonomi Indonesia akan berkembang di masa depan dan anda akan mencicipi manfaatnya melalui perusahaan-perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Ketika Indonesia sudah menjadi negara maju di masa yang akan tiba cukup pertumbuhan ekonominya akan melambat dan sulit terulang kembali.
Kesimpulan:
Survey yang diadakan US News memperlihatkan citra bahwa Indonesia masuk ke dalam negara yang manis kepada berinvestasi. Hal itu merupakan hal yang masuk akal alasannya Indonesia merupakan negara yang mempunyai perekonomian berkembang dan menduduki pertingkat atas dalam nilai perekonomiannya di masa depan. Makara mulai berinvestasilah dan apabila tak kecukupan besar anda akan menyesal di masa depan alasannya tak memanfaatkan peluang yang ada sekarang.
Sumber https://www.stockdansaham.com/
Related Posts