Peluang Besar Pasar Saham Di Tahun 2018

Dari awal tahun hingga lalu mencapai kuartal III dikala ini pasar saham Indonesia mengalami penurunan yang cukup dalam. Sejak awal tahun hingga lalu artikel ini ditulis IHSG sudah turun sebesar -8,96% dan belum ada tanda kepada melanjutkan uptrend. Kendati tahun ini pasar saham lesu, sebagai value investor justru hal inilah yang merupakan peluang besar di pasar saham alasannya ialah banyak saham cantik yang lagi didiskon oleh pasar. Dikala banyak trader yang cut loss dan wait and see, seorang investor sejati akan mencari peluang dan menambah posisinya di dikala pasar yang turun menyerupai ini. Tahun 2018 merupakan peluang di pasar saham dan berikut ini ialah analisanya:

 Dari awal tahun hingga lalu mencapai kuartal III dikala ini pasar saham Indonesia mengalami penu Peluang Besar Pasar Saham di Tahun 2018
1. Ekonomi Masih Bertumbuh dan Malah Akselerasi
Sepertinya pergerakan IHSG tak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi hal itu alasannya ialah dikala ekonomi Indonesia mengalami percepatan IHSG malah terkoreksi. Di tahun 2018 ini ekonomi Indonesia pertumbuhan ekonomi yang gres sajanya stabil di angka 5,1% terdongkrak menjadi 5,2% pada semester I 2018. Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 ada di angka 5,2-5,3% itu berarti ekonomi masih akan bertumbuh di tahun depan dan penurunan harga saham ini hanya bersifat sementara saja.

2. Fundamental Perekonomian Kuat
Banyak yang khawatir bahwa US Dollar menembus Rp 15.000/lembar dan IHSG pun anjlok -4% ketika rupiah melemah ke level tersebut. Media banyak memberitakan hal negatif sesampai lalu investor panik dan menjual saham-sahamnya tak peduli saham itu cantik atau tak sesampai lalu penurunan tajam pun tak terhindarkan. Banyak orang juga mengaitkan pelemahan rupiah pada krisis moneter yang terjadi di tahun 1998. Memang pelemahan rupiah menawarkan dampak jelek terhadap perekonomian kita yang masih banyak impor namun hal ini jauh berbeda dengan 1998. Di tahun 1998 rupiah melemah dari Rp 2.500 ke Rp 13.000 lagikan dikala ini di 2018 rupiah melemah dari Rp 13.500 ke 15.000 tentu hal itu jauh berbeda. Rasio hutang terhadap PDB pun masih terjaga dibawah 40%, cadangan devisa masih melimpah, inflasi terjaga di 4%, pertumbuhan ekonomi stabil di 5% hal itu jauh berbeda dengan 1998 yang mempunyai karakteristik cadangan devisa kecil, hyperinflasi dan pertumbuhan ekonomi yang negatif. Saat ini mendasar ekonomi Indonesia berpengaruh walaupun ketakpastian global kerapkali menghantui.

3. Emiten Membukukan Kenaikan Bisnis Pada Semester I 2018
Dalam sebuah Baca selengkapnya

Sumber https://www.stockdansaham.com/

Related Posts

0 Response to "Peluang Besar Pasar Saham Di Tahun 2018"

Post a Comment