Prospek Tlkm Redup Di Tahun Ini

Hal yang mengejutkan terjadi di pasar saham dimana perusahaan telekomunikasi BUMN adalah Telekomunikasi Indonesia (TLKM) mencatatkan kinerja semester I yang negatif. Laba higienis TLKM menurun sebesar -27% pada Q2 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan TLKM un relatif tak bergerak dengan kenaikan 0,5% dari periode yang sama tahun lalu. Sebenarnya penurunan ini sudah terlihat semenjak Q1 2018. Pada Q1 2018 keuntungan higienis TLKM turun sebesar -14% dan pendapatan hanya meningkat sebesar 4%. Dari laporan keuangan yang ada tampaknya kinerja TLKM sudah mulai melambat.

 Hal yang mengejutkan terjadi di pasar saham dimana perusahaan telekomunikasi BUMN adalah T Prospek TLKM Redup di Tahun Ini
Persaingan yang Ketat
Saat ini industri telekomnikasi mengalami persaingan yang sangat ketat dengan adanya perang tarif antara masing-masing operator telekomunikasi. Kehadiran penjualan data sebagai penopang prospek telekomunikasi ternyata mengakibatkan persaingan yang ketat di industri telekomunikasi. Imbasnya di semester I tahun ini banyak emiten operator telekomunikasi yang mencicipi dampaknya. Tidak hanya TLKM, XL Axiata (EXCL) dan Indosat (ISAT) juga mengalami penurunan kinerja pada periode ini. EXCL bahkan membukukan kerugian sebesar Rp 81 miliar padahal dua tahun sebelumnya membukukan keuntungan. Begitupula dengan ISAT yang membukukan kerugian sesudah dua tahun sebelumnya membukukan keuntungan. Oleh lantaran itu penurunan kinerja TLKM masih sanggup dibilang masuk akal lantaran mengikuti tren penurunan industri. Namun dengan prospek industri yang kurang anggun maka sebaiknya investor menunda dulu kepada berinvestasi di industri telekomunikasi. Industri telekomunikasi lagi mengalami penurunan kinerja dan berpotensi kepada menjadi turnaround namun sebelum itu terjadi karenanya sangat besar.

Efek Penurunan Kinerja
Sejak awal tahun hingga kemudian artikel ini ditulis saham TLKM sudah mencatatkan imbal hasil yang negatif adalah -20%. Pasar sangat merespon negatif terhadap penurunan kinerja TLKM dan sahamnya berpotensi kepada turun kembali mengingat belum adanya katalis positif yang sanggup menopang pergerakan saham TLKM. Ditambah lagi ketika ini di harga 3500 saham terlihat cukup mahal dengan PER 16 dengan memakai keuntungan higienis tahun 2017. Namun apabila melihat keuntungan higienis di tahun 2018 yang menurun cukup besar maka valuasi tersebut kurang sempurna kepada dijadikan acuan. Analis memperkirakan EPS TLKM di tahun 2018 sebesar 180 atau turun dari 220 di tahun 2017. Sesampai kemudian dengan melihat EPS kedepannya ketika ini TLKM di harga 3500 diperdagangkan dengan PER 19,4 yang artinya cukup mahal kepada perusahaan yang mencatatkan penurunan.

Kesimpulan:
Kinerja TLKM yang anggun di masa kemudian tak membuat kinerjanya juga ikut anggun pada ketika ini. Bahkan terlihat saham TLKM cukup overvalue di harga 3500 dengan melihat kinerja dan valuasinya. Investor sebaiknya wait and see sebelum membeli saham TLKM atau sanggup mengurangi porsi saham TLKM di portofolio apabila memilikinya.

Sumber https://www.stockdansaham.com/

Related Posts

0 Response to "Prospek Tlkm Redup Di Tahun Ini"

Post a Comment