Review Bulanan Pasar Maret 2018
Tuesday, 2 January 2018
Add Comment
Pada sepanjang bulan Maret IHSG bergerak turun dengan sangat signifikan. Pada tanggal 1 Maret IHSG dibuka dengan nilai 6605 dan ditutup pada tanggal 29 Maret sebesar 6188 terkoreksi sebesar 6,3%. Untuk nilai tukar rupiah terhadap US Dollar bergerak sideways dari 13.782 pada 1 Maret menjadi 13.748 pada 30 Maret. Harga minyak mentah WTI mengalami kenaikan di bulan Maret dari $61,5/bbl pada 1 Maret menjadi $64,9/bbl pada 29 Maret atau meningkat sebesar 5,5% dalam sebulan. Harga emas dunia bergerak fluktuatif dengan kecenderungan sideways dari $1.319/oz menjadi $1.325/oz sepanjang bulan Maret dengan kecenderungan turun di simpulan bulan.
1. Waskita Karya (WSKT)
Kementerian Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN) berencana merombak jajaran direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Perombakan tersebut akan dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di April mendatang. Perombakan ini juga berkaitan dengan kecelakaan kerja yang terjadi dalam sedikit waktu terakhir. Hal ini dibutuhkan sanggup menjadi pelajaran bagi para kontraktor dalam mengerjakan proyek-proyeknya.
2. Bumi Serpong Damai (BSDE)
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menetapkan sasaran marketing sales tahun ini sebesar Rp 7,2 triliun. BSDE menyiapkan sejumlah proyek baru, antara lainThe Zora di BSD City serta Apartemen Southgate di TB Simatupang dan Klaska Residence di Surabaya. Marketing sales BSDE tahun kemudian meningkat sekitar 16% menjadi Rp 7,23 triliun dari Rp 6,25 triliun pada tahun 2016. Artinya, marketing sales BSDE sama dengan capaian tahun lalu. Tahun lalu, BSDE membukukan kenaikan keuntungan higienis Rp 4,92 triliun atau naik 173% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 1,79 triliun. Hermawan Wijaya, Direktur BSDE menyatakan kenaikan keuntungan higienis didukung oleh pertumbuhan pendapatan perjuangan sebesar 57% menjadi Rp 10,35 triliun secara year on year (yoy). Sedangkan pada tahun 2016, BSDE membukukan pendapatan Rp 6,6 triliun.
3. Garuda Indonesia (GIAA)
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan jumlah kenaikan penumpang 3,5% menjadi 36,24 juta sepanjang tahun lalu. Sayangnya, meski jumlah penumpang bertumbuh, tenamun kinerja segmen domestik turun 1,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Analis BNI Sekuritas Thennesia Debora menduga, hal ini menjadi salah satu penyebab kerugian Garuda. Menurutnya, dalam bisnis maskapai sangat rawan perang tarif. Maskapai yang memperlihatkan harga lebih murah itulah yang dilirik masyarakat. Inilah yang menekan segmen domestik Garuda. Sementara itu pada segmen internasional jumlah penumpang Garuda naik 8,1% menjadi 4,8 juta. Segmen internasional masih bisa tumbuh alasannya ialah banyaknya orang yang berlibur ke luar negeri. Ditambah lagi dari segi tarif, tarif internasional Garuda masih cukup bagus. 'Sering pertanyaan kenapa penumpang naik, tenamun masih rugi. Ini alasannya ialah pasengger yield-nya turun,' papar Thennesia. Sejak tahun 2012, pasengger yield atau harga rata-rata dingklik per kilometer memang terus memperlihatkan tren penurunan. Tahun kemudian harga rata-rata dingklik tercatat melemah menjadi 6,71% dari 6,93% pada 2016.
4. Indosat (ISAT)
Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. menyebut telah menuntaskan 60% base transceiver station (BTS) dari total sasaran 119 BTS yang akan dibangun perseroan melalui jadwal Universal Service Oblgation (USO). Sebagaimana diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun kemudian melaksanakan jadwal dana USO, di mana dana tersebut dipungut dari para operator layanan telekomunikasi dengan porsi 1,25% dari total pendapatannya. Dana tersebut akan dipakai kepada mengakselerasi pembangunan BTS di kawasan 3T (tertinggal, terpencil, dan terluar) sesampai kemudian perekonomian wilayah tersebut sanggup tumbuh lebih baik. Group Head Corporate Communications PT Indosat Tbk. Deva Rachman memberikan selama 2017—2018, Indosat telah membangun hingga kemudian 60% BTS 2G di daerah-daerah 3T dan ditargetkan sanggup diselesaikan pada tahun ini.
5. Gudang Garam (GGRM)
PT Gudang Garam Tbk mengusulkan pembangunan bandar udara (Bandara) Kediri, Jawa Timur. Produsen rokok berkode saham GGRM ini menjadi pemrakarsa tunggal sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR). Wakil Direktur PT Gudang Garam Tbk, Susanto Widyatmoko menterangkan, pihaknya telah meminta izin ke Kementerian Perhubungan kepada membagun Bandara Kediri. Dia bilang, meski gres tahap awal dan belum ada estimasi nilai investasi, perusahaan siap mendanai konstruksi.
6. Adhi Karya (ADHI)
Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana melepas sedikit anak usahanya kepada melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setaknya tiga anak perjuangan perseroan direncanakan melantai di BEI secara bertahap. Ketiga entitas perjuangan yang sahamnya akan dilepas ke publik ialah PT Adhi Persada Gedung (APG), Adhi Commuter Property (ACP), dan Adhi Persada Property (APP). ADHI akan melepas APG memakai buku Juni, dan akan mencatatkan diri di BEI pada semester II 2018. APG berencana melepas 30% – 40% saham dengan sasaran dana sekitar Rp1 – Rp1,5 triliun. ACP, anak perjuangan ADHI yang gres saja dibentuk, direncanakan melepas 30% sahamnya ke publik pada tahun 2019. Namun hal ini akan tetap bergantung pada hasil RUPS. ADHI juga akan melepas APP ke publik. Dalam Roadmap ADHI, APP ditargetkan mencatatkan saham di BEI pada tahun 2020. Namun apabila tak ada halangan, maka planning ini sanggup dilakukan pada tahun 2019.
7. Arwana Citramulia (ARNA)
Emiten keramik PT Arwana Citramulia Tbk.meraih akta Green Label Indonesia (GLI) dari Green Product Council Indonesia (GPC Indonesia) alasannya ialah memproduksi materi bangunan ramah lingkungan. Chairman GPC Indonesia Hendrata Atmoko mengungkapkan emiten manufaktur dituntut memakai materi baku ramah lingkungan dan efisien air dan energi selama proses produksi berlangsung. Adapun, emiten dengan instruksi saham ARNA tersebut mempunyai total lima plant yang terletak di Tangerang, Gresik, OKI, Serang, dan Mojokerto. Saat ini, total kapasitas pabrik perseroan yaitu sebesar 58 juta meter persegi per tahun.
8. Perusahaan Gas Negara (PGAS)
Setelah Peraturan Pemerintah (PP) disetujui oleh Presiden Joko Widodo, pembentukan Holding BUMN Migas menunggu Keputusan Kementerian Keuangan (KMK). Presiden RI Joko Widodo telah membubuhkan tanda tangan persetujuannya atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 tahun 2018 perihal Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Pertamina. Aturan tersebut merupakan landasan aturan dialihkannya saham negara di PT Perusahaan Gas Negara Tbk., (PGAS) kepada PT Pertamina. Jumlah saham Seri B milik Negara di PGN mencapai 56,96% dari total jumlah saham yang beredar. Pengalihan saham tersebut tak termasuk Saham Seri A Dwiwarna yang hanya dimiliki oleh Negara RI dengan hak-hak khusus yang tak dimiliki oleh pembagian terstruktur mengenai saham seri B.
9. Matahari Putra Prima (MPPA)
Untuk menekan kerugian dan tingginya beban perusahaan, PT Matahari Putra Prima Tbk. akan melaksanakan efisiensi sepanjang tahun ini. Head of Corporate Communication PT Matahari Putra Prima Tbk. Fernando Repi menuturkan, efisiensi telah dilakukan semenjak 3 tahun lalu, dengan menurunkan 50% biaya pemakaian listrik. Aksi efisiensi tersebut juga masih akan berlanjut hingga kemudian tahun ini, mengingat belum terlihatnya pemulihan ekonomi. Fernando mengatakan, akan melaksanakan efisiensi dari sisi karyawan serta meningkatkan produktivitas pegawai. Selain itu, emiten bersandi saham Hypermart bakal meninjau kembali sedikit gerai-gerai dan mengurangi ukuran gerai.
Saat ini, Hypermart tengah melaksanakan penilaian sedikit gerai-gerai yang akan downsize. Selain itu, Hypermart juga tengah mengurangi SKU (stock keeping unit) dan fokus pada penjualan fast moving dan consumer goods. Fernando menuturkan, hampir secara keseluruhan penjualan di kota-kota besar, khususnya ibu kota provinsi dalam tren menurun. Selain itu, penjualan di tingkat kabupaten/kota ada juga yang sudah dua tahun tak mencatatkan pertumbuhan.
10. Krakatau Steel (KRAS)
Kementerian Badan Usaha Milik Negara optimistis PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mencatatkan kinerja positif pada tahun ini sejalan dengan pencapaian kinerja tahun lalu.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno menyampaikan telah meminta Krakatau Steel kepada menuntaskan proyek investasi. Salah satunya yakni pabrik blast furnace. Di sisi lain, Direktur Utama Krakatau Steel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menargetkan pertumbuhan penjualan 40% pada 2018. Salah satu langkah yang ditempuh dengan membuat perjanjian pasokan jangka panjang dengan pelanggan potensial serta sinergi BUMN. Mas menyatakan perseroan akan meningkatkan efisiensi biaya operasi. Dengan demikian, kinerja keuangan dibutuhkan terus membaik pada tahun ini.
Sumber https://www.stockdansaham.com/
0 Response to "Review Bulanan Pasar Maret 2018"
Post a Comment