Tren Harga Minyak Naik Akumulasi Saham Sektor Migas
Tuesday, 2 January 2018
Add Comment
Sepanjang tahun 2018 dari awal hingga kemudian dikala ini harga minyak mentah WTI mengalami kenaikan dari US$60,42/bbl menjadi US$66,81/bbl atau mengalami kenaikan sebesar 10,5%. Namun sebetulnya semanjak mengalami kejatuhan dari tahun 2014-2015 harga minyak mentah WTI mengalami tren kenaikan dari 2 tahun terakhir. Di tahun 2016 harga minyak mentah WTI sempat menyentuh angka US$33,62/bbl hingga kemudian di level kini yang ada di harga US$66,81/bbl berarti sudah mengalami kenaikan sebesar 98,72% semenjak tahun 2016 hingga kemudian dikala artikel ini dibuat. Kenaikan harga minyak diprediksi akan tetap berlanjut hingga kemudian mempunyai potensi sanggup menyentuh US$80/bbl. Oleh lantaran itu kenaikan harga minyak ini sanggup dipakai sebagai momentum kepada berinvestasi pada saham-saham yang ada di sektor migas, namun tentunya dengan saham yang mempunyai mendasar baik.
Di bursa imbas terdapat bermacam macam emiten yang bergerak di sektor migas dan terdampak nyata dari penguatan harga minyak. Namun sub sektor yang paling terdampak dengan harga minyak yaitu perusahaan yang memproduksikan minyak dan service company. Sangat sedikit perusahaan yang bergerak di sub sektor migas dan tercatat sebagai perusahaan publik. Dari sedikit perusahaan migas yang layak kepada diperhatikan yaitu Elnusa (ELSA) dan Medco Energy (MEDC) lantaran kedua perusahaan tersebut termasuk membukukan kinerja yang cukup baik.
Elnusa (ELSA)
Dulu di awal tahun 2016 aku merekomendasikan ELSA dalam sebuah artikel yang membahas penurunan harga minyak yang tak masuk akal hingga kemudian di level US$30-an/bbl. Hal itu lantaran di harga tersebut harga minyak sangat tak irit dan seharusnya harus berada di level yang lebih irit atau setaknya US$50/bbl semoga lebih irit dan benar saja harga minyak di tahun itu meningkat hingga kemudian lebih dari US$50/bbl. Pada dikala itu harga saham ELSA berada pada level 230/lembar dan dikala ini harganya sudah naik menjadi 490/lembar hanya dalam waktu 2 tahun semenjak aku rekomendasikan. Di harga yang kini ELSA juga sebetulnya masih cukup menarik yakni dengan PER 14,4 dan PBV sebesar 1,2. Di tahun 2017 pendapatan ELSA meningkat pesat sebesar 37,5% namun keuntungan brutonya menurun lantaran bebannya yang meningkat besar dan menunjukkan perusahaan kurang efektif. Namun nilai kas operasi ELSA selalu nyata dan nilai hanya mempunyai nilai DER sebesar 0,6 yang menunjukkan rasio masih aman. Selain itu sejauh ini pergerakan harga saham ELSA berkorelasi terhadap harga minyak sesampai kemudian apabila tren harga minyak naik maka sanggup dipastikan harga saham ELSA juga akan naik.
Medco Energy (MEDC)
Saya juga pernah merekomendasikan MEDC dalam sebuah artikel pada tahun kemudian dikala harga minyak berada di level US$50/bbl dan sebelum right issue. Saat itu harga sahamnya ada di level 870/lembar kini harga sahamnya sesudah right issue berada di level 1250/lembar. Right issue MEDC merupakan salah satu right issue yang menguntungkan dan investor yang mengkonversi right sahamnya sanggup dipastikan mendapat keuntungan secara hanya-hanya. Bila dilihat secara mendasar maka MEDC tak sebegitu menarik dibandingkan dengan sedikit tahun yang kemudian namun sahamnya menyerupai saham ELSA masih baiklah kepada dikala ini lantaran keterbatasan saham sektor migas yang ada di BEI. Saat ini MEDC diperdagangkan dengan PER 13,3 dan PBV 1,3 di harga 1300 yang terlihat cukup menarik. Kasus perubahan fundamentalnya menyerupai ELSA lantaran MEDC hanya bisa membukukan kenaikan pendapatan dan keuntungan bersihnya malah menurun. Namun kenaikan pendapatan MEDC sangat besar yang mencapai 116% namun keuntungan bersihnya menurun lantaran faktor pajak penghasilan yang lebih besar. Namun sama menyerupai ELSA, saham MEDC layak dikoleksi lantaran apabila harga minyak mendaki maka saham MEDC juga sanggup mengikuti.
Kesimpulan:
Harga minyak mentah dunia dalam sedikit tahun terakhir mengalami tren kenaikan dan itu menjadi sentimen yang nyata terhadap saham yang berada di sektor migas. Di Bursa Efek Indonesia sangatlah jarang ditemui perusahaan yang bergerak di sektor migas secara langsung. ELSA dan MEDC merupakan saham yang menarik dikoleksi kepada memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak lantaran fundamentalnya serta valuasinya lebih menarik dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
PS: Ini hanyalah sekedar gosip kepada para investor. Risiko dalam berinvestasi ditanggung sendiri oleh masing-masing investor. Info ini hanya berbentuk opini menurut fakta-fakta yang ada.
Dislaimer ON!
Sumber https://www.stockdansaham.com/
0 Response to "Tren Harga Minyak Naik Akumulasi Saham Sektor Migas"
Post a Comment