Untuk Saham Barito Pacific Sebaiknya Investor Wait And See Dulu

Dulu saya pernah menshare artikel wacana saham gres yang masuk indeks LQ 45 yang elok salah satunya yakni saham BRPT dan saham yang layak dibeli di tahun 2017 alasannya yakni harganya murah dan berkinerja elok salah satunya memuat saham BRPT. Pada dikala masuk LQ 45 harga BRPT senilai 1650 kemudian saya menerbitkan artikel saham yang elok di beli di tahun 2017 harganya 1850 dan kini saham BRPT sudah naik dan berada di harga 2500-an. Kinerja BRPT yang gres sajanya elok ternyata kembali berbalik menjadi kurang baik dan banyak sentimen negatif di dalamnya. Berikut ini yakni analisanya:

 wacana saham gres yang masuk indeks LQ  Untuk Saham Barito Pacific Sebaiknya Investor Wait And See Dulu

1. Kinerja Tahun 2017 Penuh yang Kurang Memuaskan
Kendati kuartal demi kuartal di tahun 2017 Barito Pacific mencatatkan kinerja yang sangat elok dan di tahun penuh 2017 BRPT masih mencatatkan kinerja yang naik namun selesai ini BRPT kinerjanya semakin menurun. Dalam laporan keuangan BRPT kepada tahun penuh 2017 pendapatan naik dari $1,96 di tahun 2016 miliar menjadi $2,45 miliar yang artinya naik 25%. Namun keuntungan bersihnya hanya naik tipis dari $276,1 juta menjadi $280,2 juta atau hanya naik 1,4% padahal pendapatannya naik double digit, kenapa? Jawabannya yakni di margin keuntungan kotor (gross profit margin). Pendapatan yang naik namun dengan biaya yang naik juga dan lebih besar akan membuat keuntungan higienis menjadi tak naik banyak. Marginnya akan semakin kecil dan profitabilitasnya akan semakin kecil juga. Margin keuntungan kotor BRPT di tahun 2016 yakni sebesar 24,9% namun nilai itu turun menjadi 23% pada Q3 2016 dan 22% di tahun penuh 2017. Ini artinya keuntungan kotor yang dihasilkan dari pendapatan akan menurun alasannya yakni beban yang lebih besar. Beban BRPT berasal dari harga minyak yang terus melambung dan meambah biaya alasannya yakni materi baku produk BRPT dari minyak bumi.

2. Harga Minyak Dunia yang Sedang Bullish
Dalam setahun terakhir harga minyak WTI sudah naik 17% dan kini bertengger di angka $62,4/bbl serta belum mengatakan akan berhenti. Kenaikan harga minyak akan menekan kinerja BRPT alasannya yakni produknya yakni petrokimia menyerupai ethylene, propylene, bubaru sajaene dll. Produk-produk tersebut memakai minyak mentah sebagai materi baku dan apabila harga minyak naik maka otomatis harga materi baku menjadi naik dan meningkatkan beban produksi. Oleh alasannya yakni itu kinerja BRPT yang dominan produknya yakni petrokimia akan berbanding terbalik dengan harga minyak.

3. Akuisisi Star Energy
BRPT banyak menambah hutang kepada akuisisi Star Energy yang rencananya akan menambah portofolio bisnis Barito Pacific ke energy yang terbarukan alasannya yakni Star Energy begerak sebagai perusahaan energy di bidang panas bumi. Namun tampaknya akuisisi ini semakin menekan kinerja BRPT alasannya yakni BRPT harus berhutang dan menekan kinerja dengan naiknya beban keuangan di tahun 2017. Selain itu nampaknya sasaran BRPT terlalu tinggi alasannya yakni harus menggelar right issue yang dipakai kepada akuisisi Star Energy ini. Namun Star Energy membukukan keuntungan dan akuisisi ini sanggup mendorong kenaikan keuntungan BRPT ke depannya. Tapi analis memperkirakan bahwa dampak positif akuisisi ini gres akan terasa paling cepat pada Q2 2018 apabila berjalan mulus.

Kesimpulan:
BRPT merupakan saham yang elok di tahun 2017 alasannya yakni kinerjanya yang masih bertumbuh namun kepada tahun ini kenaikan harga minyak akan menjadi tantangan utama BRPT yang produknya berupa petrokimia. Selain itu akuisisi Star Energy membutuhkan dana yang besar dan BRPT lagi berusaha mencari dana tersebut. Investor sebaiknya wait and see terlebih dahulu sebelum masuk ke saham ini setaknya sesudah dampak akuisisi Star Energy terasa secara positif. Untuk yang mempunyai saham BRPT sanggup menahan atau menjualnya dan masuk lagi sesudah sentimen negatif berlalu dan BRPT menerangkan kinerjanya secara real di laporan keuangannya.

Sumber https://www.stockdansaham.com/

0 Response to "Untuk Saham Barito Pacific Sebaiknya Investor Wait And See Dulu"

Post a Comment